Gadjah Mada Agro Ekspo Ajak Pemuda Jadi Petani dan Agrosociopreneur

Mahasiswa Departemen Budidaya Pertanian  dan Ikatan Mahasiswa Agronomi dan Pemuliaan Tanaman Faperta UGM menggelar Gadjah Mada Agro Expo (GMAE) di Pusat Jajanan Lembah UGM dan Jalan Olahraga UGM, Yogyakarta (29/9).

Acara GMAE ini digelar bertepatan dengan puncak perayaan Dies Natalis Fakultas Pertanian ke-70. Tema yang diangkat pada tahun ini begitu dekat dengan jati diri bangsa Indonesia, yaitu “Agriculture: The Art of Living”.

Stanislaus Rere Noah sebagai ketua panitia menjelaskan “acara GMAE ini digelar sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk membangkitkan minat generasi muda untuk menjadi petani”.

Adapun latar belakang yang membawa mahasiswa Departemen Budidaya Pertanian Universitas Gadjah Mada   menyelenggarakan Gadjah Mada Agro Expo, tak lain dikarenakan potensi sektor pertanian di negara Indonesia begitu besar apalagi Indonesia dikenal dunia sebagai negara agraris, sehingga sudah saatnya anak muda bersiap untuk mengambil peran di sektor pertanian Nasional.

Pengunjung asik berfoto di beberapa titik menarik pada acara GMAE 2019

“Pertanian merupakan salah satu jati diri bangsa Indonesia sebagai negara agraris. Selain itu juga petani merupakan profesi yang tetap eksis dan berkontribusi terhadap perekonomian Negara,” ujar pria yang akrab disapa Rere Noah itu.

Rere menambahkan, “Hingga tahun 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat serapan tenaga kerja terbesar ada di sektor pertanian, yaitu sebesar 31,86 persen.  Apabila melihat persentase tersebut, pertanian menjadi sektor besar yang menjadi kunci perekonomian”.

“Hampir tidak diragukan lagi sektor pertanian sangat strategis untuk dikembangkan dan menjadi sektor unggulan Indonesia,” pungksanya.

Pada kenyataannya, potensi tersebut tidak diimbangi dengan tingkat regenerasi petani. Berdasarkan Rencana Strategis 2015-2019 Kementrian Pertanian, tercatat dalam kurun waktu 2010 hingga 2014, petani dalam kelompok umur 15 sampai 29 tahun mengalami penurunan jumlah rata- rata sebesar 3,41%. Petani muda diproyeksikan terus menurun jumlahnya

Jika demikian, dalam beberapa tahun ke depan, petani sekarang akan menua sedangkan petani usia produktif berkurang sehingga Indonesia kekurangan petani.

Untuk itu minat generasi muda perlu dibangkitkan kembali. Tentu saja yang ditawarkan bukan menjadi petani konvensional yang membajak sawah dengan kerbau atau petani. Kini pertanian hadir dengan teknologi modern beserta mekanisasi yang selaras dengan jiwa generasi muda yang selalu haus akan inovasi.

Pertanian menjadi bagian dari nafas kehidupan berbalut seni yang akan selalu berkembang dan hidup seiring peradaban manusia, Pertanian menghembuskan napas industri ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat melalui agrosociopreneur sebagai penggerak Indonesia Maju 2045.

Walaupun urgensi pertanian hadir dalam menyediakan pangan untuk masyarakat, pertanian masa kini juga telah merambah pada estetika, makanan fungsional, sumber energi terbarukan, dan bahan baku industri.

Oleh karena itu GMAE  dikemas dalam bentuk pameran kreatif produk pertanian dari industri hulu hingga hilir.

GMAE merupakan event dua tahunan yang dilaksanakan oleh Ikatan Mahasiswa Agronomi dan Pemuliaan Tanaman, event ini menjadi salah satu event yang ditunggu-tunggu bagi para penggiat di bidang pertanian.

Ada yang berbeda dari event sebelumnya, pada event ke empat ini, GMAE mencoba membangkitkan minat masyarakat umum untuk terjun di bidang pertanian melalui hasil-hasil pertanian yang sudah diolah dan menjadi kebutuhan bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Tahun ini GMAE dikemas dalam kegiatan-kegiatan edukatif menarik agar dapat meningkatkan euforia dari tahun-tahun sebelumnya, di antaranya talkshow dengan tema Urban Millenium Sustainable Living, beberapa workshop, dan coaching clinic. Di akhir acara, panitia akan mendatangkan guest star pada konser musik sebagai daya tarik bagi kaum muda untuk berpartisipasi aktif dalam event akbar yang hadir setiap dua tahun sekali. (humas GMAE)

1 thought on “Gadjah Mada Agro Ekspo Ajak Pemuda Jadi Petani dan Agrosociopreneur”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *